Thursday 21 October 2010

“GOA KISKENDO” Tempat Bersemayamnya para tokoh pewayangan

Untuk mencapai tempat wisata alam yang satu ini, ada beberapa alternatif alat transportasi diantaranya kita bisa menggunakan jasa ojek sepeda motor dari gapura pertama, bisa juga dari gapura pertama kita berjalan mengikuti jalan yang beraspal tersebut, ini bagi mereka yg emang gemar hiking dan berbau-bau petualagan, dan bagi rombongan banyak alangkah baiknya menggunakan mobil carteran yang bisa langsung masuk ke lokasi wisata.
Alternatife terakhir, kita bisa menggunakan kendaraan pribadi, karena di area ini juga terdapat tempat parkir yang lumayan lebar.
Goa Kiskendo ini berada di desa Trayu masuk dalam wilayah kecamatan Singorojo.
Cukup hanya dengan Rp.2.500,- sebagai tiket masuk, kita bisa menikmati keindahan alam bawah tanah,dengan lukisan stalagtit dan stalagmitnya yg begitu menakjubkan.

Didalam Goa Kiskenda ini kita akan disuguhi dengan suara gemerciknya air yang mengalir jernih, bak kilauan permata putih yang menyilaukan, sembari kita ngobrol-ngobrol santai melepas penat setelah beraktifitas sehari-hari. Kita juga akan ditemani dan dimanjakan oleh tiupan angina yg segar dan sejuk yang masuk melalui celah-celah bebatuan, menambah suasana didalam goa seperti ruangan yang ber-AC.
Bagi yang gemar berkemah (Camping) maupun panjat tebing disini juga telah tersedia prasarana tersebut, selain dari kelompok Pramuka, Pecinta Alam banyak juga dari kalangan mahasiswa yang mencoba area panjat tebing ini, terkadang mereka juga mendirikan tenda yang tempatnya tak jauh dari area panjat tebing tersebut, bahkan diarea camping ground ini kita bisa melihat “Curug Guwo” yang letaknya di bukit sebelah selatan kurang lebih 2km kalau kita berniat menyambanginya. Disisi sebelah barat dari area berkemah kita juga akan melihat bukit yang menjulang dengan rerimbunan pohon-pohon kecil serta semak-semak yang lebat.
Menurut P.Buadi warga Desa Trayu menyebut bukit ini dangan sebutan : “Gunung Tugel” (putus).
Konon gunung tersebut diputus dengan “gaman”/senjata milik Gareng salah satu tokoh di jagat pewayangan.
Apa maksud dan tujuan Gareng melekukan itu, P.Buadi pun kurang begitu tau dan paham karena memang cerita ataupun tutur dari sesepuh pun hanya sebatas di putus saja gunung tersebut.
Di Goa Kiskendo ini terdapat bermacam-macam jenis goa, selain Goa Kampret, Goa Pertapa, disini terdapat juga Goa Kempul (masih menurut cerita P.Buadi konon goa ini digunakan sebagai tampat menyimpan berbagai macam jenis lakon pewayangan) dan juga goa ini kalo di pukul bunyinya seperti kempul atau gong ( salah satu jenis alat musik dalam pewayangan) makanya goa yang satu ini sering digunakan dalam mencari inspirasi dan semedi khususnya bagi mereka yg ingin memperdalam dalam ilmu pewayangannya.
Namun sangat disayangkan di dinding-dinding goa kiskendo ini sekarang sudah banyak coretan-coretan tangan jahil yang tidak bertanggung jawab, sehingga menyebabkan goa kiskendo ini kurang tampak lagi kealamiannya, mungkin ini salah satu dari dampak banyaknya pengunjung yang kurang sadar serta ingin mencari sensasi dan kenang-kenangan dalam petualangannya.
mereka sekedar ingin di kenal dan dikenang dengan mencorat-coret namanya, nama sekolahnya maupun nama kekasihnya, seandainya mereka tau/sadar hanya jejak tapak alas sepatulah yang boleh mereka tinggalkan bukan coret-coretan itu mungkin Goa Kiskendo akan lebih alami lagi.

Bagaimana dengan anda…???

No comments:

Post a Comment